Hello….kali ini miak natak
mendapat kesempatan mengunjungi Museum Timah, dan baru pertama kali lo untuk
kita ( @julitamarsidi & Husni). Walaupun kami asli Bangka namun traveling
seperti ini sangatlah jarang sekali dilakukan para kami sebagai masyarakat
Bangka. Maka dari itu, kami miak natak ada berniat menebarkan virus traveling
yang bermanfaat, mendapat wawasan dan pengalaman yang menarik. Jadi, kalau
kawan-kawan dari luar Bangka berkunjung Bangka. Sesungguhnya, kita sama-sama
belajar tentang Bangka Belitung.
Kalau udah ngomong timah otomatis
ingetnya dengan pulau kecil yang booming dengan Laskar Pelangi. Itulah
Bangka Belitung. So, dari timah ini juga, Bangka Belitung bukan hanya sebagi
mata pencaharian tetapi merupakan
menjadi ikon dari provinsi Bangka Belitung ini. Ya, Bangka khususnya memiliki
Museum Timah satu-satunya di Indonesia.
Tahun 1949 rumah yang sekarang
menjadi museum timah ini merupakan tempat pengasingan pemimpin-pemimpin
Republik Indonesia antaralain Bung krano
dan H. Agus Salim ketika berunding dengan Belanda dan UNCI Ibukota RI
Yogyakarta yang diduduki Belanda dengan Agresi Militer pada tahun 19 Desember
1948.
Pada 2 Agustus 1997 resmi menjadi
Museum Timah dengan tujuan kita dapat mengetahui perkembangan sejarah pertimahan
di Indonesia. Sekarang Museum Timah telah diakui sebagai salahsatu Benda Cagar
Budaya Kota Pangkalpinang.
Museum Timah terletak di Pusat kota Pangkalpinang di Jalan
Ahmad Yani No. 179, Pangkalpinang. Kami berangkat kesana dengan motor mio ijo
kepunyaan Husni. Sampai di Museum Timah jam 13.00 WIB terlihat begitu sepi,
padahal hari Sabtu tentunya sudah hari libur bagi pegawai kantor. Museum ini buka setiap haru dari senin-Jumat
jam 08.00-16.00 WIB dan Sabtu-Minggu 09.00-14.30 WIB.
Keadaan Museum sepi, kami masuk
dan mengisi buku tamu yang disediakan. Tenang kawan, masuk sini gratis kok. Dan
kebetulan petugas saat kami masuk kosong. Kami pun celingak-celinguk lihat
pajangan sejarah timah. Mulai dari lukisan, foto-foto, dan macam-macam bijih
timah. Beberapa kali kami mengambil foto
untuk dishare di blog miak natak. Sangat disayangkan, masih sangat rendah minat
masyarakat untuk berekrasi ke museum, atau hanya kunjungan setahun sekali bagi
sekolah-sekolah dan itu pun just to see not to learn, my opinion.
Oleh karena itu, kawan-kawan jika
sedang berada di Pangkalpinang mampir nih kesini, timah itu bukan seperti bijih
atau pasir lo, tapi sangat unik. Proses-proses pengolahan timah pun dijelaskan
di museum tersebut.
Hanya ada di Bangka lo, apalagi
traveler yang dari luar Bangka. Welcome to Bangka.:)
0 komentar:
Posting Komentar